Fruity Strawberry Heart

Friday, September 3, 2010

Surat Kematian

Kepadamu yang sebentar lagi melupakanku maka lupakan semua ingatanmu pada saat bersama: tanganmu menyatu dalam genggamanku. aku pernah menyerpihi sisa pasir di tubuhmu, seperti ombak yang menyapu daki yang menggumpal di pantai. kaupernah meluluir tubuhku, tapi tak kutahu apakah kaulakukan pula pada gelombang?


Tinggal kenangan dari sisa ciuman yang kurekam setiap gerak ombak yang terbenam di pasir-pasir. ah, langkahmu juga ada di sana. juga bibirmu membayang di sepanjang pantai ini, meskil air berulang ingin menghapusnya.
kaukatakan selalu sudah amat lelah, namun tak jemu kaudatangi tempay-tempat terindah itu. mencatatnya sebagai kisah sebagai dongeng:
kaubisa lihat segala rekaman dibibirku ini – katamu, aku menangis setiap menyaksikannya….
kepadamu yang akan pegi setelah aku dikuburkan maka kuingatkan hapus apa yang bisa kaulupakan, dan kenang apa yang tak mampu lagi kau ingat tentangku. mungkin setelah aku benar-benar dikubur, justru aku akan mengingat dan menyebut namamu lalu kau akan buktikan melupakanku untuk membangun ingatan padayang lain walaupun kau benar-benar lupa kalau aku pernah menanam namaku di rahimmu, aku akan tetap menjaga sampai kau sungguh-sunguh tak lagi mengenalku.
tapi aku yakin kau akan selalu mencari namaku karena aku telah jadi petani di tanahmu. dulu sekali, sebelum kauhidup di dalam diriku

isbedystiawanzs -pdmu aku mminta-

No comments:

Post a Comment