Fruity Strawberry Heart

Monday, September 26, 2011

Kisah Adam dan Hawa

26/09/2011

Hhmmm .. Ga ada niat membeda2kan antar dua jenis mahluk ini, tapi hanya menegaskan batas2 sewajarnya yang sudah terukir dalam kitab sejarah kemanusiaan. Ga bertele-tele, cuma mau mencertakan pengalaman saudara gw yang udah berumah tangga dan mempunyai 5 orang anak..

Pakde Bude gw, A dan B, udah lama punya masalah dengan perekonomian keluarganya. Tadinya pakde bekerja di staff sekolah SMA, sedangkan bude gw bekerja di administrasi kampus gw.  Dan suatu saat, gw gag tau alasannya apa, pakde gw berhenti kerja dan jadi pengangguran. Dan dari situ masalah dimulai. Pakde gw jadi ga punya aturan dan bertindak seenaknya. Dari ha kecil semacam pembagian hasil kerja bude gw, sampai rumor2 negatif tentang pakde gw..  tapi gw ga berniat mencemarkan nama baik keluarga gw disini. Inti dari permasalahan yang ada, dimana posisi wanita lebih tinggi dari pria”

Apa masalahnya? Bisa di lihat kan, sebagai seorang suami memang seharusnya bertanggung jawab dalam hal menafkahkan keluarganya. Sedangkan sang istri, membantu suami di dapur.  Gw ga akan memasukkan hal yang dinamakan oleh “wanita karir” atau “kebangkitan kaum wanita”, karena sedikit banyak hal itu udah bercampur dengan persepsi2 negatif dan di salahgunakan.  Posisi pria dan wanita itu sebenarnya sudah di takdirkan dalam suatu aturan tak tertulis.  Pria di atas, wanita di bawah. Apapun konteks kalimat penjelasnya, hal itu sudah patut di akui, mengingat hal ini sudah tercantum di dalil kitab suci Al-Qur’an.  Terlebih lagi ketika pria dan wanita sudah berumah tangga, sampai2 dalam agama islam, wanita yang sudah menikah harus mendahulukan perijinan suami daripada kepentingan orang tuanya sendiri. Then? Sudah jelas disini posisi masing2 kaum berada.
Dari dan atas dasar beberapa pemikiran di atas, sebenarnya gw habis membahas masalah pribadi gw dengan orang terdekat gw.  Di luar konteks pemikiran tersebut, gw membandingkan dengan pilihan2 wanita atas sosok pria pujaannya.. bukan, disini kita membicarakan yang namanya JODOH.

Jodoh sudah merupaka takdir. Ya ! memang benar. Tapi manusia tidak terlepas dari usaha yang harus diakukan bukan? Begitu juga kami, para kaum wanita. Kami akui, susah untuk menjadi seorang pria yang di kemudian hari akan bertanggung jawab bagi keluarganya. Begitu pula kami para kaum wanita.  Untuk menemukan jodoh kami, kami akan senantiasa berusaha mencari yang terbaik, bagi kami dan orang2 terdekat di sekeliling kami. Dan kami akan senantiasa berbahagia jika kaum pria akan mengerti kami.
Mengerti kami. Mengerti bahwa kami mencari yang terbaik. Bahwa kami kaum hawa. Kami butuh perlindungan. Kami butuh pembuktian. Sekeras, senakal, sejelek, sekotor apapun kami, kami kaum hawa adalah kaum yang lemah dan butuh pertolongan.  Sekuat apapun kami berdiri, kami butuh penopang. Sesombong-sombongnya kami, kami hanya seonggok rusuk dari kalian para kaum adam.

Tolong jangan lihat kami sebagai manusia yang tinggi, yang akan tahu segalanya dan siap melakukan apapun. Kami butuh pembelajaran. Kami masih butuh dorongan. Kami masih butuh bimbingan dari orang-orang yang derajatnya lebih tinggi dari kami. Dan itu adalah kalian kaum adam !.  Jangan terus terpuruk dengan pemikiran2 kalian yang menyulitkan kalian sendiri.  Jangan pernah kalian mengandalkan kami, karena suatu saat kalian yang harus kami handalkan.

Jangan pernah menganggap kami lebih tinggi dan sempurna, karena kami hanyalah kaum hawa, sedangkan kalian adalah kaum adam.

No comments:

Post a Comment